Tampilkan postingan dengan label PUPUK. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PUPUK. Tampilkan semua postingan

Jumat, 24 Agustus 2012

PUPUK CAIR “CAP KODOK”

Pupuk Cair “Cap Kodok” mengandung nutrisi makro dan ZPT yang bersifat sistemik dan slow release. Cap kodok mengandung nutrisi makro dan mikro, protein, karbohidrat, asam amino dan multivitamin sebagai senyawa organik yang dibutuhkan oleh tanaman dalam melakukan fungsi-fungsi fisiologis.

Kegunaan :
  1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
  2. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit
  3. Memperbaiki kondisi fisik tanaman pada saat stadia tumbuh
  4. Mempercepat pertumbuhan daun, batang dan akar sehingga menambah hasil panen
  5. Mengurangi penggunaan produk kimia bahkan hingga 0%
  6. Membantu memperbaiki kondisi lahan pertanian yang rusak oleh penggunaan pupuk kimia.
  7. Meningkatkan daya tahan tanaman dan buah dari layu dan kebusukan.

Perekat, Pembasah dan Perata “Cap Kodok”
  1. Dapat digunakan sebagai bahan perekat, pembasah, dan perata yang dapat dicampurkan dalam larutan fungisida, herbisida, akarisida dan juga insektisida.
  2. Dapat digunakan untuk membantu meratakan, merekatkan pestisida ke permukaan daun yang berbulu lebat yang sulit ditembus air.
  3. Dapat digunakan untuk membantu melekatkan insektisida dan akarisida terhadap hama atau kutu yang mempunyai perisai pelindung atau lapisan lilin.
  4. “ Cap Kodok “ tidak memiliki efek samping apapun terhadap tanaman.
BROSUR :


PUPUK ORGANIK CAIR “Cap Kodok”

PUPUK CAIR + ZPT “Cap Kodok “
KELEBIHAN “CAP KODOK “ :
  1. Mengandung ZPT ( Zat Pengatur Tumbuhan )
  2. Dapat menggantikan pupuk Urea, NPK, Ponska sebagai
  3. pupuk utama yang dibutuhkan petani, karena dalam kandungan pupuk cair Cap Kodok sudah mengandung ketiga zat tersebut, beserta unsur unsur lain yang di perlukan oleh tanaman. Namun apabila diinginkan dapat ditambah ketiga unsur tersebut,cukup maksimal 50 % penggunaan dari biasanya.
  4. Dapat digunakan untuk segala macam tanaman dengan berbagai media tanam.
  5. Tidak memiliki efek samping negatif.
  6. Memiliki nilai efisien dalam biaya produksi dengan hasil yang lebih baik.
BROSUR :

VEGETATIF “ Cap Kodok “
Kegunaan :
  1. Berfungsi untuk pembentukan jaringan baru tanaman dan klorofil
  2. Memperkuat daya tahan tanaman dari penyakit dan hama
  3. Menanggulangi resiko kerontokan daun dan pembusukan akar
  4. Menyeimbangkan pertumbuhan daun dan akar
  5. Meningkatkan daya tahan tanaman dari layu dan kebusukan
GENERATIF “ Cap Kodok “
Kegunaan :
  1. Memperkaya unsur “N” dalam tanah.
  2. Membantu pembentukan dan menguatkan membran sel, dan meningkatkan produksi tanam
  3. Berfungsi untuk membantu tumbuhnya Pucuk
  4. Memperbanyak pembungaan dan kerontokan bunga dan buah
  5. Meningkatkan daya tahan tanaman dan buah dari layu dan kebusukan
  6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
INSEKTISIDA “ Cap Kodok “
Insektisida “ Cap Kodok “ merupakan racun kontak dan lambung yang sistemik berbentuk Bubuk berwarna putih yang dapat disuspensikan dalam air untuk mengendalikan hama pada tanaman.

Kegunaan :
Mengendalikan Hama pada berbagai jenis tanaman, khususnya hama serangga dan sejenisnya.

FUNGISIDA + ZPT “ Cap Kodok “
Fungisida sistemik dan juga sebagai Zat Pengatur Tumbuh, berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan , Berwarna coklat kekuningan sampai coklat tua.

Kegunaan :
Mengendalikan berbagai jenis penyakit yang ditimbulkan oleh jamur dan penyakit – penyakit sejenisnya untuk berbagai jenis tanaman.

LAYANAN PASCA JUAL
Sebagai bentuk komitmen kami terhadap upaya memajukan Pertanian di Indonesia, kami senantiasa melakukan pengembangan dan penelitian terhadap produk kami agar mampu memberikan hasil maksimal di setiap daerah dimana produk kami digunakan.

Kami menyadari bahwa spesifikasi tanah di masing-masing daerah memiliki kandungan yang berbeda-beda. Untuk itu kami memberikan pelayanan pasca jual untuk menerima masukan-masukan,dan penyuluhan mengenai kandungan dalam produk kami untuk bisa menyesuaikan dengan keadaan tanah / lahan di masing-masing daerah dan tempat dengan keadaan suhu dan iklim ataupun ketinggian tanah yang berbeda dimana produk kami digunakan,supaya mendapatkan hasil yang maksimal sehingga para petani merasakan hasil produktifitas tanaman dengan sempurna.

LEGALITAS PERUSAHAAN

Berdasarkan S.K Menteri Hukum & Hak Azasi Manusia Republik Indonesia No. C-482.HT.03.01 Th.2004 Tgl. 29 Desember 2004 pendirian CV. JRB Indonesia adalah:
  • Akte Pendirian Perusahaan : No. Akta 102. Tgl 22 Maret 2010
  • Notaris : Budhi Santosa, SH
  • NPWP : 02.785.313.4-654.000
  • S.K Menteri Hukum & HAM : AHU–C-482.HT.03.01 Th.2004
CONTACT PERSON : TARMUJI (0823 3324 5319)

Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik

A. Pupuk Organik
Pupuk organic adalah semua sisa bahan tanaman, pupuk hijau, dan kotoran hewan yang mempunyai kandungan unsure hara rendah. Pupuk organic tersedia setelah zat tersebut mengalami proses pembusukan oleh mikro organisme. Selain pupuk anorganik, pupuk organic juga harus dberikan pada tanaman.

Macam-macam pupuk organic adalah sebagi berikut:
  1. Kompos
    Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat dengan cara membusukkan sisa-sisa tanaman. Pupuk jenis ini berfungsi sebagai pemberi unsure-unsur hara yang berguna untuk perbaikan struktur tanah.
  2. Pupuk Hijau
    Pupuk hijau adalah bagian tumbuhan hijau yang mati dan tertimbun dalam tanah. Pupuk organic jenis ini mempunyai perimbangan C/N rendah, sehingga dapat terurai dan cepat tersedia bagi tanaman. Pupuk hijau sebagai sumber nitrogen cukup baik di daerah tropis, yaitu sebagai pupuk organic sebagi penambah unsure mikro dan perbaikan struktur tanah.
  3. Pupuk kandang
    pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Kandungan hara dalam puouk kandang rata-rata sekitar 55% N, 25% P2O5, dan 5% K2O (tergantung dari jenis hewan dan bahan makanannya). Makin lama pupuk kandang mengalamai proses pembusukan, makin rendah perimbangan C/N-nya.
B. Pupuk Anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan (dari senyawa anorganik) adalah pupuk yang sengaja dibuat oleh manusia dalam pabrik dan mengandung unsure hara tertentu dalam kadar tinggi. Pupuk anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam yang diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Puuk anorganik dapat menghasilkan bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.

Pupuk Tunggal dan Pupuk Majemuk

Berdasarkan kandungan unsur-unsurnya, pupuk anorganik digolongkan sebagai berikut :
1. Pupuk Tunggal
Pupuk tunggal yaitu pupuk yang mengandung hanya satu jenis unsure hara sebagai penambah kesuburan. Contoh pupuk tunggal yaitu pupuk N, P, dan K.

a. Pupuk Nitrogen
Fungsi nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah:
  • Mempercepat pertumbuhan tanaman, menambah tinggi tanaman, dan merangsang pertunasan.
  • Memperbaiki kualitas, terutama kandungan proteinnya.
  • Menyediakan bahan makanan bagi mikroba (jasad renik)
Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat atau ammonium. Kemudian, didalam tumbuhan bereaksi dengan karbon membentuk asam amino, selanjutnya berubah menjadi protein. Nitrogen termasuk unsure yang paling banyak dibutuhkan oleh tanaman karena 16-18% protein terdiri dari nitrogen. Pupuk yang paling banyak mengandung unsure nitrogen adalah pupuk urea.

Macam-macam pupuk nitrogen sebagai berikut.
  1. Pupuk urea(CO(NH2)2) yang mengandung 47% nitrogen (paling tinggi dibandingkan dengan pupuk nitrogen jeni lain). Urea sangat mudah larut dalam air dan juga mudah diubah menjadi ion nitrat (NO3-) yang mudah diserap oleh tumbuh-tumbuhan. FORMULA urea : 2NH3(g) +CO2(g) CO(NH2)2(s) +H2O (l)
  2. pupuk ZA (Zwavel Ammonium) atau ammonium sulfat ((NH4)2SO4) yang mengandung 21% nitrogen.
  3. Pupuk ammonium klorida (salmiak) atau NH4Cl, mengandung 20% nitrogen.
  4. Pupuk ASN (ammonium Sulfat Nitrat) atau [(NH4)3(SO4)(NO3)], mengandung 23-26% nitrogen.
  5. Pupuk natrium nitrat atau sodium nitrat (NaNO3), mengandung 15% nitrogen.
b. Pupuk Fosforus
Fosforus (P) bagi tanaman berperan dalam proses:
  1. respirasi dan fotosintesis
  2. penyusunan asam nukleat
  3. pembentukan bibit tanaman dan penghasil buah.
  4. Perangsang perkembangan akar, sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, dan,
  5. Mempercepat masa panen sehingga dapat mengurangi resiko keterlambatan waktu panen.
Unsure fosfor diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih sedikit daripada unsure nitrogen. Fosfor diserap oleh tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.

Macam-macam pupuk fosfor sebagai berikut :
  1. pupuk superfosfat (Ca(H2PO4)2) yang sangat mudah larut dalam air sehingga mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh: Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.
  2. Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2 yang baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium.
  3. Pupuk aluminium fosfat (AlPO4)
  4. Pupuk besi (III) fosfat (FePO4)
c. Pupuk Kalium
Fungsi kalium bagi tanaman adalah
  1. Mempengaruhi susunan dan mengedarkan karbohidrat di dalam tanaman.
  2. Mempercepat metabolisme unsure nitrogen,
  3. Mencegah bunga dan buah agar tidak mudah gugur.
Macam-macam pupuk kalium sebagai berikut:
  1. pupuk kalium klorida atau potassium klorida (KCl). Ada 2 macam pupuk KCl yang beredar di pasaran, yaitu KCl 80 (mengandung 50% K2O) dan KCl 90 (mengandung 53% K2O).
  2. Pupuk ZK (Zwavel Kalium) atau kalium sulfat (K2SO4) yang baik digunakan pada tanaman yang tidak tahan te rhadap konsentrasi ion klorida tinggi. Ada 2 macam pupuk ZK yang beredar di pasaran, yaitu ZK 90 (mengandung 50% K2O) dan ZK 96 (mengandung 53% K2O).
2. Pupuk Majemuk
Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsure hara yang digunakan untuk menambah kesuburan tanah. Contoh pupuk majemuk yaitu NP, NK, dan NPK. Pupuk majemuk yang paling banyak digunakan adalah pupuk NPK yang mengandung senyawa ammonium nitrat (NH4NO3), ammonium dihidrogen fosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida (KCL).

Kadar unsure hara N, P, dan K dalam pupuk majemuk dinyatakan dengan komposisi angka tertentu. Misalnya pupuk NPK 10-20-15 berarti bahwa dalam pupuk itu terdapat 10% nitrogen, 20% fosfor (sebagai P2O5)dan 15% kalium (sebagai K2O).

Penggunaan pupuk majemuk harus disesuaikan dengan kebutuhan dari jenis tanaman yang akan dipupuk karena setiap jenis tanaman memerlukan perbandingan N, P, dan K tertentu. Di Indonesia beredar beberapa jenis pupuk majemuk dengan komposisi N, P, dan K yang beragam.
Login with Facebook